Nggak ada angin nggak ada hujan apalagi petir, tiba-tiba aku keinget sama Kakakku, Koko. Jadi sewaktu kita SD, kita selalu bermain kemana-mana bareng. ya... sebenernya sih aku yang selalu ngintilin dia. kayaknya koko seneng banget main sama aku, apalagi permainan petak umpet. Saat dia mau main sama teman-temannya, terus aku teriak minta ikut, dia selalu lari kencang dan sembunyi. Akhirnya aku main sendiri.
Kita itu team saat masih kecil. Mama selalu mewajibkan kita tidur siang. Tapi teman-teman selalu bermain saat siang. Mama selalu ngelonin kita biar kita mau tidur. Belum tertidur mata kita, Mama selalu tidur duluan. Dari sini aksi dimulai.
"Dek, ayo kabur?" Koko berbisik.
"Ayo!!!"
Pelan...........pelan...........langkah kita beranjak dari kasur. Yes! sudah sampai pintu. Tapi pintu terkunci, kuncinya di dalam saku Mama. So, Tak ada pintu, Jendela pun jadi. Ye ye ye kita bermain senang-senang sama teman-teman. Tiba-tiba dari kejauhan terlihat sosok Ibu-ibu mendekat, ngomel dan bawa kayu penjalin. ITU MAMA!!! Kabuuurrrrr............................
Koko itu sayang banget sama aku. pernah suatu ketika kita bermain di kebun belakang rumah. Hal yang paling nyenengin saat main di kebun yaitu menemukan TELUR AYAM. Koko ambil sebutir telur yang mulus sekali cangkangnya. Entah bagaimana cara dia memegang akhirnya telur pecah di genggamannya. ternyata telur itu bukan telur ayam, tapi TELUR AYAM BUSUK. Saking sayangnya dia sama aku, dia berbagi dan nyuapin telur itu ke mulutku. HUEK.. HUEK.. Sumpah muntah-muntah ku dibuatnya. Dia pun lari menjauh.
Entah sudah berapa abad usia telur itu hingga pakai sabun mandi sebatang nggak juga hilang baunya. aku menangis... menderita.. dunia ini nggak adil. Ok! aku mulai lebay. kembali ke topic. aku makin menangis melihat Koko tertawa terbahak-bahak atas penderitaanku yang sumpaahhhh bau busuknya selalu terendus hidungku. aku yang tadinya sudah ngejar Koko jauh disana, terpaksa pulang kembali untuk mencuci lagi mulutku. kok masih bau? akhirnya aku menyikat gigiku. Dan penderitaanku berakhir. Mungkin saat itu sisa telur busuk itu masuk ke sela-sela gigiku.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Jejak, Please. . . =)