Wednesday, March 25, 2015

Takdir, Siapa Yang Tahu: Merasa Terhina

nasib percintaanku makin buruk saja. hilang satu, dapat yang aneh, hilang yang aneh, dapet yang payah, haiyah! rupa-rupanya pacaran sama Parmin nggak ada enak-enaknya. nggak bisa jujur apa adanya, nggak konyol, dan nggak menghibur banget! sifat kami berbeda 180 derajat. hanya satu yang bisa dinikmatin, sopir pribadi gue jehhhhh HAHAHAHAH. yup! aku yang dulu memang paling anti pacaran sama anak yang nggak ada manfaatnya. aku sudah sadar betul kalau pacaran di usia kecil itu banyak ruginya, makanya aku tetap pacaran supaya aku punya ojek pribadi, pemasok uang saku, atau mendapat aliran pulsa tanpa harus ngerogoh kocek.hihihi :P tapi bukan berarti aku nggak pakai hati ya. . .semua hubungan aku jalani pakai hati, tapi otak yang harus mengambil alih. hayo. . .wanna try? :)

Menjalin pacaran sama Ngowos berlangsung sampai ke kelas XI. yah. . .kita jadian memang masa-masa kenaikan kelas.hehehe. . .and actually, Parmin satu kelas sama Fajar. lagi-lagi, kelas kami bersebelahan. punya pacar kayak Parmin bikin gue murka. dia itu nggak pinter! males pacaran sama cowok nggak pinter. karena saking stupidnya, dia minta jaarin sama teman sekelas yang jelas-jelas cewek itu suka sama dia. kalau dia pinter, pasti dia minta ajarin ceweknya sendiri yang notabene selalu mendapat juara di kelas.wkwkkwkw mulai deh sombongnya! dan itu bikin aku malu pake banget pol-polan. masih belum tahu ya seJAIM apa eukeh?! sejak itu, aku nggak pernah balesin SMS dia. nggak pernah peduli ada dia, meski dia menyapa sekalipun. sampai 2 bulan berlangsung tanpa komunikasi yang sehat. 

bingung, dari mana dia dapat pencerahan untuk menyerahkan diriku ke Fajar yang jelas-jelas Fajar memang masih mengharapkanku dengan sejuta janji yang akan membahagiakan. denger itu, makin membuat aku muales sama Parmin. tapi aku juga masih muak sama Fajar. I let everything flows. then one day impian buruk menghadapku. aku merasa bersalah telah mengacuhkan Ngowos tanpa dia tahu kenapa aku begitu. tapi pada kenyataannya,"loh, Yesi masih anggap aku pacar? aku kira Yesi udah nggak peduli sama aku."
memangnya ada kata putus ya? kan gak ada? itu berarti kita masih berhubungan.
maafin aku Yesi, Yesi udah gantungin aku selama itu. aku udah jadian sama Bunga (adik kelas). udah dapat 5 hari.
kamu sayang sama Bunga?
Aku nggak tahu aku sayang apa enggak sama dia saat ini. yang jelas aku udah jadian sama dia dan aku mau mencoba.

duar! duar! duar! petasan tiba-tiba meledak di telingaku. nggak pernah aku bayangin dalam hidupku sebelumnya kalau aku akan diselingkuhin apalagi sama cowok yang level ketampanan dan kepinteran paling rendah dibandingkan semua cowok yang pernah ada dalam kehidupanku. merasa terhina! benar-benar merasa diinjak-injak harga diri ini! nangis darah aku cakkkkk. . . .malu! malu! aku malu!


bersambung. . .


No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Jejak, Please. . . =)