Lemme take a deep
breath to tell about this. huuuffttt...Mmm..ceritanya tengah malam tiba2 suami
merasa sakit di sekujur tubuhnya. Terutama di bagian pinggang dan perutnya
dan..juga kedua kakinya. Yang saya lihat waktu itu saking sakitnya suami sampai
bantingin barang2. Dia bingung harus apa. Karena jika ditidurkan atau
didudukkan sakitnya menjadi lebih parah. Tapi berdiri pun tulang-tulang kakinya
seperti mau patah.
Terlebih lagi, saat sakit melanda itu suamiku seperti sesak
nafas tiba-tiba. Benar-benar nggak tega. Dengan mencoba membuat suami percaya,
aku tuntun dia ke tempat tidur, aku bimbing berbaring. Dan sudah ketebak,
sakitnya menjadi2. Nafasnya terengah2. Aku takut banget karena benar2 suamiku
seperti hampir mau dicabut nyawanya. Tak bisa berkata apa2 selain menggeliat,
mencoba bernafas dan membelalakkan matanya. Astaghfirullah...
Dengan doa yang terus terucap, tangan ini berusaha
mengalihkan sakit yang dirasa suami dg melaburi tubuhnya dg minyak kayu putih
dan memijat2 kakinya. Hingga pukul 03.00 dini hari, Alhamdulillah dia akhirnya
bisa tidur setelah buang air kecil yang sangat derasssssss. FYI, suamiku
beberapa hari sebelumnya di diagnosa infeksi saluran kencing. Tapi sayangnya,
dia masih minum kurang air dan sempat menahan kencing hingga akhirnya kejadian
di atas terjadi.
Selang beberapa hari, suatu malam kambuh lagi. Hal yang
hampir sama terjadi. Namun tak separah sebelumnya karena dia sehari-hari mulai
minum air 2-3 liter/hari dan mengkonsumsi obat anti nyeri dan antibiotik yang
saya beli di apotek. Tapi tetep...gak bisa konsisten minum obat suamiku mah.
Sebelum terlalu parah, aku udah antisipasi. Di awal sesak nafasx, aku buka
jendela kamar lebar2 tepat di atas kepalanya, dan memijat-mijat kakinya hingga
Alhamdulillah dia tertidur.
Keesokan harinya, suami minta dibeliin obat batugin beli di Apotek gak sampai Rp 30.000,. Dia
yakin bahwa dia tidak mengalami ISK, melainkan batu ginjal. Tapi aku yakinin
bahwa infeksi karena bakteripun sakitnya juga bisa sama seperti batu ginjal.
Tapi dia kekeuh minta dibeliin batugin. Jadi disini terapi kita menggunakan
batugin, obat pereda nyeri dan antibiotik yang aku beli di apotek. Selain itu,
kami juga mencoba memakai herbal jamu temulawak murni tanpa gula dan ditambahi
madu. Suami memang paling ogah ke dokter. Bahkan udah separah itu kambuhnya
tetep aja tangan saya dipegang erat2 biar gak bawa dia ke IGD. Dia hanya minta
ditemani. -_-"
Beberapa hari memang belum hilang sakitnya, tapi
alhamduillah reda. Namuuunnnn...telat minum air atau nahan kencing sebentar
saja, kambuh lagi sakitnya. Apalagi sampai kecapekan. Jadi suatu ketika suami
mengeluh susah sekali kencingnya dan sakit saat keluar. Waktu itu kita lagi
mengantar mamaku ke rumah sakit. Sampai di rumah suami mendapati bahwa dia telah
kencing darah sedari tadi. Dilihat di diaper yang sudah dia pakai akhir2 ni biar tidak sampai nahan kencing lagi. Kambuh lah lagi sakitnya tengah malam.
Esok paginya, kencing suami sudah tidak berdarah lagi. legaaaaaa rasanya. Kira-kira pukul 09 pagi, suami mendatangi saya dan ngabari kalau batu kencingnya sudah keluar bersamaan dia kencing. awalnya beratttt katanya. tapi perasaan untuk kencing juga ebih berat lagi. meski sakit, dia tetap berusaha mengeluarkan air kencing hingga keluarlah batu kencing itu. duh! pantesan sakit luar biasa...batuya seperti karang! keras! tajam! Alhamdulillahnya sekarang suami bisa menjalani hari-hari tanpa rasa sakit lagi..
Because sharing is caring, mudah-mudahan postingan ini juga bermanfaat buat kalian. Aamiin.. semangat sembuh! semangat jaga kesehatan! caiyo!!
Mohon maaf mbak, dari awal sampe keluar batunya, konsumsi batuginnya berapa botol/berapa ml ya? Mohon balasannya 🙏
ReplyDeletenggak sampa satu botol mbak. semoga lekas sembuh
DeleteHabis berapa botol batugin nya bu?
ReplyDeletenggak sampai satu botol kak
Delete