Monday, April 6, 2015

Takdir, Siapa Yang Tahu: Cara Tuhan Menyatukan Kita

Menjalin cinta dengan Fajar untuk ke sekian kalinya bukan berarti hari-hari kita selalu indah tanpa masalah. gak bisa keitung jungkir baliknya otak, hati sekaligus tenaga kedua insan yang berbeda ini. kita memang memiliki pikiran yang sejalan, tapi nggak jarang juga berseberangan. dibutuhkan pengorbanan besar untuk mengalah agar tidak kehilangan, baik kebo, maupun Fajar. keegoisan masing-masing dalam memperlakukan atau bahkan dalam sekedar sudut pandang sungguh pernah parah menyengsarakan. tidak bisa dijelaskan secara gamblang tapi sudut-sudut bangunan-bangunan itu sungguh-sungguh menyaksikan.

langitpun seakan enggan menurunkan hujan karena bumi ini telah penuh dengan jeritan dan tangisan kami. betul. . .perselisihan diantara dua insan yang masih belajar menjadi pribadi yang dewasa ini sering memecahkan tangisan. tangisan yang bukan sandiwara, hanya bentuk kejujuran hati yang sedang teluka. lalu bagaimana kita masih tetap berjalan beriringan di jalan yang sama? sudah kebo katakan, mengalah. . .meski mengalah itu harus datang tepat disaat salah satu menyerah. menyerah karena tak lagi sama. menyerah karena kita sudah berbeda. atau bahkan menyerah karena sudah tak sanggup lagi menahan luka yang makin hari makin menganga dan harus tersiram air garam yang sangat tidak bersahabat dengan luka.

tapi kami berdua adalah orang yang bermuka tembok. kami tak malu walau dalam hari yang sama bertengkar hebat dan bersenda gurau. kami tak malu walau dalam hari yang sama mencaci dan menyayangi. kami sungguh tak malu dalam hari yang sama menyakiti dan memeluk. mereka bilang kita gila. mereka sebut hubungan kita tidak sehat. dan sebaggian dari mereka, menghasut agar kita berpisah. itu mengapa kebo bilang kita bermuka tembok. tak peduli bagaimana mereka mempermalukan kita dihadapan orang banyak, kita tetap saling memilih. tak peduli bagaimana kejamnya mereka mengasingkan kita, kita tetap saling menggenggam. hingga mereka lelah. hingga mereka menyerah. hingga mereka mengakui dan mengamini, cinta kita sejati. cinta kita berasal dari kejujuran hati. cinta kita mengalahkan logika dan segalanya. iya. . .cinta kita memang gila. kita lupa akan hari yang akan datang. yang kita tahu hanya terus berjuang dan menghapus masa lalu yang suram.

Meski lika-liku cinta begitu banyak menghadang baik dari keegoisan diri kita sendiri maupun orang lain,  selalu ada saja alasan bagi kita untuk berbahagia. Tuhan terlalu menyayangi kita. Tuhan tahu bahwa kita tidak bisa berada dalam kejauhan hingga kita selalu didekatkan dalam berbagai urusan. dipertemukan setiap hari dalam siang dan malam. hanya berpisah di kesunyian tengah malam. karena Fajar harus pulang. Sempat kita diuji oleh jarak dan waktu. Sungguh terbukti bagaimana kita tidak mampu. itu adalah waktu dimana aku harus benar-benar menyerah dan kamu menang dari keegoisanmu. itu adalah waktu terakhir dimana kita benar-benar membuang kegilaan dan kekonyolan kita. itu adalah waktu yang menentukan bahwa kita akan bahagia selamanya. dalam tangisan dan jeritan hati kala itu memang sangatlah sakit begitu dalam. meremukkan hati sehancur-hancurnya. tapi ternyata Tuhan merencanakan semua itu agar kita puas merasakan sakit dan ketidak berdayaan. agar kita puas bermain-main dalam keangkuhan dan dunia yang tidak lagi selalu menjadi ajang permainan. hingga akhirnya keajaiban itu benar-benar datang. Tuhan menakdirkan kamu meminangku dalam kemudahan, Tuhan merestui kau menikahiku, menjadikanku cinta dunia akhiratmu. Tidak ada lagi kata jarak pemisah, melainkan selalu bersama dalam bahtera rumah tangga.

GILAAAKKKK. . .Sok tinggi banget kata-kata gue di atas! Ampyun Dah! (nutupin muka pakai keyboard komputer) gak papalah biar yang baca makin percaya. Hihihihi okeh! back to be serious!

Fajar. . .suamiku sayang. . .Semoga Allah selalu memberkati dan menuntun langkah kita. . .Semoga hanya kematian yang sanggup memisahkan kita, bukan keegoisan atau bahkan nafsu syetan. Bismillah. . .Kau imamku. . .Semoga setiap langkah dan lakumu diiringi iman, Semoga Allah memberkatimu kemudahan dan jalan yang terang dalam membawa rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang berbuah surga, sakinah, mawaddah, warrahmah. . .satu untuk selamanya. . Amiin. . .

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Jejak, Please. . . =)