Monday, April 20, 2015

Suamiku, Maafin aku!

rasanya udah parah banget penyakit yang aku tanggung sekarang ini. tiap hari makin menjadi-jadi sensitifnya. puncaknya sampai ngomel-ngomel melulu. ada orang naik bajaj, ngomel. ada orang nyenggol, ngomel. ada orang makan kuwaci, ngomel. ada orang bilang aku cantik, ngomel. ah masa sih dibilang cantik ngomel? corettt....

Aku nggak ngerti kenapa dari dulu aku paling enggak bisa untuk hidup di bawah aturan orang lain. aku selalu ingin bebas, karena bagiku dengan bebas aku mampu. yang terpenting bagiku, kebebasanku tidak mengganggu/mengusik orang lain. harus tetap ada aturannya, at least... aturanku sendiri. pada akhirnya saat aku dihadapkan dengan kenyataan bahwa aku terpaksa harus ikuti aturan orang lain, hati ini ngomel ngedumel bawel dedel duwel.

Tapi suamiku selalu berpendapat lain. dia memang laki-laki yang hebat. bahkan terhebat. maaf. . .bagi yang tidak terima, setidaknya itu bagiku. selain dia selalu menjadi pemenang dalam kompetisi kejuaraan merebut hatiku, dia sangat bisa mengontrol hati. bagaimanapun orang lain berlaku tidak sesuai hatinya, dia bisa diam. bahkan bersabar... subhanallah! berbeda sekali denganku yang jika ada orang yang bertindak tidak adil, semena-mena, berbuat semaunya tanpa memikirkan orang lain, aku selalu berontak. tahu kenapa? karena aku penegak HAM! hehe. . .

tapi kali ini aku tidak bisa melawan karena suatu keadaan yang memang menuntutku untuk ikuti aturan itu. akhirnya ngomelnya ke suamiku. dia nasehatin, ngarahin, dan nuntun aku untuk keep lapang dada, sabar, dan ikhlas. huwahhhhh suamiku emang juagoooo banget bersikap mengalah... meskipun saat dia yang benar. aku yang lagi keiblisan teteeeppp aja alootttt banget dikandani karena aku merasa itu nggak adil yang akhirnya kita saling berargumen dan memecahkan perang dunia ke 1945. huuft! ini pasti gara-gara demit gayam yang doyan banget ngintilin bibir.

Astaghfirullahaladziim...kok tega banget aku menyakiti manusia yang paling aku cintai. suamiku, laki-laki yang paling mengerti aku. semua telah suamiku korbankan demi aku. suami yang selalu mencintai aku dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raganya. suami yang selalu siap memberikan bahu untukku bersandar. suami yang selalu bisa menghilangkan rasa lelahku dengan senyuman dan lahapnya memakan masakanku. suamiku yang tak pernah lelah meladeni kenakalan dan sikap manjaku (bukan sifat tapi sikap), suamiku yang selalu dan selalu memiliki cara untuk membuatku tertawa dengan keusilan dan leluconnya. tapi suamiku setiap hari membuatku marah karena tak satupun kentutnya yang tidak berbau. hiks. . .setiap hari membuatku terengap-engap di kamar yang serba tertutup dengan gas yang meledak lembuut tapi nyata itu. masih mending kalau cuma sekali dalam sehari. masih mending baunya cuma sebentar berputar-putar di hidung. pasti berkali-kali! dan baunya bisa awet sampai setengah hari. omegos. . . kayaknya kentut papi bisa dipakai gantiin gas LPG deh. -_-

Papi. . .maafin mami karena udah bikin Papi sedih dan menangis. Maafin mami belum bisa 100% dibimbing. mami bakal lebih banyak belajar lagi bagaimana harus menjadi seperti papi, bagaimana mempunyai hati seperti hati papi. Papi is my everything. Papy maafin mami kan ya? harus dong... mami nggak mau masuk neraka gara-gara Papi menyimpan sakit hati karena ulah mami. peace ya pi? Papi ganteng deh kalau maafin mami. . . I LOVE YOU PAPI. . . :*

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Jejak, Please. . . =)