Tuesday, October 3, 2017

PENGALAMAN MENANGANI INFEKSI SALURAN KENCING DAN KENCING BATU

Lemme take a deep  breath to tell about this. huuuffttt...Mmm..ceritanya tengah malam tiba2 suami merasa sakit di sekujur tubuhnya. Terutama di bagian pinggang dan perutnya dan..juga kedua kakinya. Yang saya lihat waktu itu saking sakitnya suami sampai bantingin barang2. Dia bingung harus apa. Karena jika ditidurkan atau didudukkan sakitnya menjadi lebih parah. Tapi berdiri pun tulang-tulang kakinya seperti mau patah.

Terlebih lagi, saat sakit melanda itu suamiku seperti sesak nafas tiba-tiba. Benar-benar nggak tega. Dengan mencoba membuat suami percaya, aku tuntun dia ke tempat tidur, aku bimbing berbaring. Dan sudah ketebak, sakitnya menjadi2. Nafasnya terengah2. Aku takut banget karena benar2 suamiku seperti hampir mau dicabut nyawanya. Tak bisa berkata apa2 selain menggeliat, mencoba bernafas dan membelalakkan matanya. Astaghfirullah...

Dengan doa yang terus terucap, tangan ini berusaha mengalihkan sakit yang dirasa suami dg melaburi tubuhnya dg minyak kayu putih dan memijat2 kakinya. Hingga pukul 03.00 dini hari, Alhamdulillah dia akhirnya bisa tidur setelah buang air kecil yang sangat derasssssss. FYI, suamiku beberapa hari sebelumnya di diagnosa infeksi saluran kencing. Tapi sayangnya, dia masih minum kurang air dan sempat menahan kencing hingga akhirnya kejadian di atas terjadi.

Selang beberapa hari, suatu malam kambuh lagi. Hal yang hampir sama terjadi. Namun tak separah sebelumnya karena dia sehari-hari mulai minum air 2-3 liter/hari dan mengkonsumsi obat anti nyeri dan antibiotik yang saya beli di apotek. Tapi tetep...gak bisa konsisten minum obat suamiku mah. Sebelum terlalu parah, aku udah antisipasi. Di awal sesak nafasx, aku buka jendela kamar lebar2 tepat di atas kepalanya, dan memijat-mijat kakinya hingga Alhamdulillah dia tertidur.

Keesokan harinya, suami minta dibeliin obat batugin beli di Apotek gak sampai Rp 30.000,. Dia yakin bahwa dia tidak mengalami ISK, melainkan batu ginjal. Tapi aku yakinin bahwa infeksi karena bakteripun sakitnya juga bisa sama seperti batu ginjal. Tapi dia kekeuh minta dibeliin batugin. Jadi disini terapi kita menggunakan batugin, obat pereda nyeri dan antibiotik yang aku beli di apotek. Selain itu, kami juga mencoba memakai herbal jamu temulawak murni tanpa gula dan ditambahi madu. Suami memang paling ogah ke dokter. Bahkan udah separah itu kambuhnya tetep aja tangan saya dipegang erat2 biar gak bawa dia ke IGD. Dia hanya minta ditemani. -_-"


Beberapa hari memang belum hilang sakitnya, tapi alhamduillah reda. Namuuunnnn...telat minum air atau nahan kencing sebentar saja, kambuh lagi sakitnya. Apalagi sampai kecapekan. Jadi suatu ketika suami mengeluh susah sekali kencingnya dan sakit saat keluar. Waktu itu kita lagi mengantar mamaku ke rumah sakit. Sampai di rumah suami mendapati bahwa dia telah kencing darah sedari tadi. Dilihat di diaper yang sudah dia pakai akhir2 ni biar tidak sampai nahan kencing lagi. Kambuh lah lagi sakitnya tengah malam.

Esok paginya, kencing suami sudah tidak berdarah lagi. legaaaaaa rasanya. Kira-kira pukul 09 pagi, suami mendatangi saya dan ngabari kalau batu kencingnya sudah keluar bersamaan dia kencing. awalnya beratttt katanya. tapi perasaan untuk kencing juga ebih berat lagi. meski sakit, dia tetap berusaha mengeluarkan air kencing hingga keluarlah batu kencing itu. duh! pantesan sakit luar biasa...batuya seperti karang! keras! tajam! Alhamdulillahnya sekarang suami bisa menjalani hari-hari tanpa rasa sakit lagi..

Because sharing is caring, mudah-mudahan postingan ini juga bermanfaat buat kalian. Aamiin.. semangat sembuh! semangat jaga kesehatan! caiyo!!