Tempo hari, anak saya terjatuh dari baby walker menimpa
tangga besi prosotan anak-anak. Dia nangis kejerrrr. Bahkan sampai
muntah-muntah. Perasaan saya udah gak karu-karuan takut terjadi hal yang lebih
buruk lagi pada anak saya.
Malam harinya, badannya panas tinggi. Tidur nggak bisa
nyenyak. Nangis terus-terusan dan beberapa kali muntah. Pikiran saya melayang
kemana-mana. Jangan-jangan anak saya patah tulang, atau barang kali gegar otak
dan bla bla bla sambil nangis sesenggukan.
Sambil ikhtiar bawa ke tenaga medis dan tukang pijit,
akhirnya panasnya turun. Kira-kira 5 hari. Tapi hati saya belum lega begitu
saja. Karena saya dihadapkan dengan
kenyataan bahwa muncul bintik-bintik
merah hampir di seluruh tubuh anak saya, ke telapak tangan dan kakipun juga.
Awalnya saya mengira demam berdarah. Panik dong! Tapi Alhamdulillah, ciri-cirinya tidak mengarah ke DBD. Karena bintik-bintik DBD akan tetap terlihat ketika ditekan. Sebaliknya, yang terjadi pada anak saya tidak begitu. Browsing sana-browsing sini, akhirnya saya menemukan ciri-ciri yang paling tepat dengan apa yang diderita anak saya waktu itu yaitu ROSEOLA INFANTUM.
Nah pada roseola infantum, anak akan tetap
aktif, tetap mau makan, minum ASI dan seperti sudah sehat. Dalam kasus ini para
orang tua tidak usah bingung karena bintik-bintik ini akan hilang dengan
sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Ayah bunda hanya perlu fokus pada
menurunkan panasnya saja. Bisa dengan kompres dan paracetamol. Anak saya
sendiri sembuh roseola infantum kurang lebih pada hari ke-5 sejak munculnya
bintik/ruam merah itu. Alhamdulillah..