Wednesday, November 12, 2014

Kucing dan Kambing


bossku itu orang India, pemeluk Hindu. yah.. tahulah kalian pastinya apa yang dia makan? cinta? bukan! dia vegetarian. sepanjang hidup di Indonesia dia harus makan rumput setiap hari. iya kalau di India sana mah wajar. ibaratnya, seekor kambing kalau tinggal di kandang kambing, hidupnya nyaman, karena hampir semua makan rumput dan hanya ada rumput. lah kalau seekor kambing tinggal di kandang kucing gimana? meskipun di kandang kucing biasanya ada jagung, tapi keseringan adanya ikan asin. terus kalau kambing jalan-jalan ke mall mau makan apa? nah itulah sebabnya kenapa saya merasa iba secara aku kucing, bossku anjing kambing.

kemarin, aku inisiatif buat ngasih dia tahu rasanya jajanan Indonesia yang pasti vegetarian. tapi tetep aja aku gak yakin makanan itu pas di lidahnya. lain orang lain lidah, ada yang lidahnya bundar, ada yang kotak. ada yang lidahnya gendut, ada yang lidahnya kurus dan sebagainya. so, saat dia makan siang di dining room of our office, aku masuk aja ke ruangannya buat ngecek itu makanan dimakan apa tidak. nah kok gak ada? bukannya berfikir cuma dimakan akupun juga berpikir mungkin dibuang. astagaaaaaaa.....akhirnya aku korek-korek tong sampah di kolong mejanya. ketemu! cuma plastiknya doank. syukurlah.. aku senang sekali.

aku pun ingin segera beranjak pergi sebelum ketahuan. tapi gak disangka-sangka, dia udah berdiri ngadep gue tepat saat ngoyak-ngoyak sampah di kolong meja! Ampun! huhuhuhu gue bingung harus ngomong apa, gue bingung apa aku harus menari atau pura-pura jadi tikus di kolong meja atau pura-pura aku gak ngelihat dia. tapi yang gue bisa hanya meringis monyet dan beralasan mau bersihin tempat sampahnya (aku tahu dia nggak akan percaya karena aku nggak pernah melakukan itu). you know what he told??? you pasti mau ngecek apakah kue kamu udah saya makan apa belum. hhhhaaaaahhhhhhhhhh bagaimana dia bisa tau? gak aku sangka ternyata bossku titisan Mama Lauren! tapi dengan gak tahu malunya, aku jawab NO! I want to clean your trush bin. eventhough he said OK, but i know kalau dia tidak bener bener meng-OK-kan alasanku. hhhaaaddeeehhhhh huhuhuhuhuhu rasanya pingin gue jedokin tembok aja nih kepala. tapi gak jadi, karena aku takut giginya rontok. terakhir aku cabut gigi, aku sampai nangis dibuatnya, apalagi rontok. aaakuuttt!

dan aku hanya bisa berharap semoga dia cepat pikun! eh, pikunin kejadian ini maksudnya...Hadeeehhhh.... lagi-lagi aku harus ketawa-ketawa sendiri, meletakkan kepalaku di atas meja dan menutup muka sensational ku. yang jelas aku malu!

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Jejak, Please. . . =)